Trans Sumatera Akan Hubungkan Seluruh Provinsi di Pulau Sumatra

/script>

Dari semua segmen tol Trans Sumatera, 684 km telah beroperasi dan 533 km dalam pengerjaan. Setengah dari koridor Banda Aceh-Bakauhuni (2.121 km) telah dikerjakan dan sebagian selesai.

Jakarta, legacynews.id – Sehari sehelai benang, lama-lama menjadi selembar kain. Peribahasa itu bisa melukiskan apa yang terjadi dalam pembangunan jalan tol Trans Sumatera. Dengan hampir tanpa hari yang kosong dari pengerjaan konstruksi, proyek besar dengan target menjalin konektivitas kota-kota penting di Sumatra itu semakin menunjukkan hasil. Seksi demi seksi dikerjakan dan hasilnya adalah ruas-ruas baru jalan tol terus bermunculan dan beroperasi.

Yang terbaru satu seksi jalan tol sepanjang 11,8 km di Stabat, Sumatra Utara. Dengan selesainya seksi itu kini sudah kini Kota Stabat, Ibu Kota Kabupaten Langkat, telah terkoneksi dengan jalan tol  ke Kota Binjai (berjarak 20 km). Dari Binjai telah terhubung pula pula jalan tol ke Medan (16,8  km), dan selanjutnya dari Medan ke Kota Tebing Tinggi, lewat Kualanamu, sejauh 62 km.

Presiden Joko Widodo hadir meresmikan pengoperasian tol baru tersebut, Jumat (4/2/2022) sore. Presiden didampingi Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri  Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, dan sejumlah pejabat lainnya.

Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan, ruas jalan tol baru itu ialah bagian dari jalan tol Trans Sumatera, yang akan menghubungkan seluruh provinsi di Pulau Sumatra, khususnya di ruas Binjai-Langsa sejauh 131 km. Jaringan jalan tol itu nantinya mendekatkan ke sentra-sentra produksi yang ada seraya membuka berbagai macam peluang usaha baru.

Sebelum menghadiri peresmian jalan tol, dalam kunjungan kerjanya ke Sumatra Utara (Sumut), Presiden Jokowi sempat mengunjungi beberapa destinasi pariwisata Danau Toba dan sentra produksi jeruk di  Kabupaten Dairi dan Karo. Kepala Negara melihat betapa penting infrastruktur  jalan untuk mendukung daya saing produk daerah-daerah dengan menekan biaya logistiknya.

READ  Desa Wisata Tebara Memiliki Peninggalan Budaya Megalitikum

“Kalau jalan tol bisa dihubungkan ke sentra-sentra produksi seperti itu, dan ke kawasan pariwisata,  pertanian, dan perkebunan. Dengan jalan yang mulus, maka dalam struktur biayanya, harga komoditas, seperti jeruk akan sangat kompetitif,’’ ujarnya.

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*