Sumber daya manusia (SDM) Indonesia harus mumpuni di bidang ekonomi kreatif. Melalui SDM yang kreatif dan inovatif, mereka bisa menjawab tantangan ke depan.
Jakarta, legacynews.id – Wabah Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun telah mendorong sejumlah negara di berbagai belahan dunia untuk lebih memacu perkembangan ekonomi kreatif dan menjadikan sektor itu sebagai mesin pertumbuhan baru. Tidak terkecuali Indonesia.
Bahkan, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekonomi kreatif berbasiskan kearifan lokal yang dimilikinya sehingga produk tersebut mampu bersaing dengan produk kreatif dari negara lainnya di pasar global.
Meskipun demikian, pelaku produk ekonomi kreatif Indonesia perlu terus diasah untuk menghasilkan inovasi produk yang unggul dan berdaya saing. Pasalnya, harus diakui produk kreatif Indonesia memiliki keunikan dibandingkan produk sejenis di negara lain.
Wajar saja, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mempunyai mimpi menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di ekonomi kreatif. “Saya berharap, Indonesia dapat berkontribusi hingga 20 persen di ekonomi kreatif global,” ujarnya, dalam satu kesempatan berkaitan dengan Indonesia Outlook 2022, belum lama ini.
Sebagai gambaran, nilai ekspor ekonomi kreatif Indonesia sepanjang 2021 telah mencapai USD20,58 miliar. Diharapkan pada 2022, nilai ekonomi itu menjadi USD21,28 miliar. “Saya berharap nilai ekspor ekonomi kreatif ada di perbaikan yang cukup signifikan menjadi USD21,28 miliar,” jelas Sandiaga.
Dengan nilai sebesar itu, tambah Sandi, Indonesia kini berada di posisi ketiga di dunia. Sementara, nomor satu diduduki oleh Amerika Serikat (AS) dengan industri perfilman Hollywood dan peringkat kedua ditempati Korea Selatan dengan industri musik K-Pop dan drama.
“Oleh karena itu, SDM Indonesia harus mumpuni di bidang ekonomi kreatif. Melalui SDM yang kreatif dan inovatif, mereka bisa menjawab tantangan ke depan,” ujarnya.
Leave a Reply