
/script>
SEHARUSNYA TIDAK ADA HAL-HAL YANG MEMALUKAN PADA HAMBA TUHAN

“Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati. Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.” 2 Kor. 4:1-2 (TB)
Seorang hamba Tuhan sangat sering dilabel dengan “orang yang suci” karena ia komit untuk hidup dalam relasi dengan Tuhan Yesus Kristus, bertindak sesuai dengan Firman Tuhan, beriman, berintegritas dan fokus melayani. Apakah hal ini berlebihan?
Dalam hal ini perlu melihat teladan Paulus dalam hal integritas. Dalam ayat di atas Paulus memberi teladan apa adanya tentang dirinya, bahwa ia sebagai hamba Tuhan,
(1) ia menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan,
(2) tidak berlaku licik,
(3) tidak memalsukan firman Allah dan
(4) menyerahkan diri untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.
Teladan Paulus ini tentu harus ada pada kita juga, sebagai hamba Tuhan yang Injili.
Hamba Tuhan harus berani tampil apa adanya karena tidak ada hal-hal yang memalukan. Bahkan ia berani memberi diri dinilai orang lain dalam terang Tuhan. Ia berani berbuat demikian karena tidak melakukan kelicikan atau tipu daya. Ia adalah seorang yang jujur. Ia bukan orang yang mau melakukan trik apa pun, termasuk yang salah dan jahat untuk suatu tujuan. (tidak menganut “Machiavellianisme”).
Ia juga tidak memalsukan Firman Allah. Maksud memalsukan Firman Allah adalah menggunakan Firman Allah untuk tipu daya, menggunakan Firman Allah sebagai umpan untuk menjerat, atau dengan sengaja menggunakan pengertian-pengertian yang salah (dalam hal penafsiran) terhadap Firman Allah sehingga orang tersesat.
Marilah kita selalu melihat diri kita pada cermin penilaian Allah. Kita telah menjadi alat agar Injil keselamatan sampai kepada banyak orang. Oleh karena itu alat atau saluran ini harus senantiasa dibersihkan oleh Roh Kudus.
“Teruslah bersekutu dan memberitakan Injil !”
Salam Injili
Pdt. Tommy Lengkong, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Leave a Reply