Tantangan Dan Peluang Terhadap Perubahan Peran Gender

/script>

Peran gender dalam keluarga telah mengalami perubahan mendasar seiring dengan perubahan sosial, ekonomi, dan budaya. Perubahan ini menghadirkan tantangan, tetapi juga membawa peluang baru untuk mendefinisikan kembali peran masing-masing anggota keluarga dalam sesuai pandangan Injil.

Jakarta, legacynews.id – Tantangan pertama yang dihadapi keluarga adalah perubahan dalam tanggung jawab dan fungsi tradisional masing-masing anggota keluarga. Masa lalu Ayah bertanggung jawab penuh sebagai pencari nafkah. Dan Ibu berperan mengurus rumah-tangga, mendidik dan mengasuh anak-anak. Namun perubahan peran gender sering kali menciptakan pergumulan antara ekspektasi tradisional dan aspirasi modern. Dalam menanggapi tantangan ini, keluarga Kristen dapat memanfaatkan nilai-nilai seperti kasih, kejujuran, dan keterbukaan dalam mendiskusikan perubahan tersebut dan mencari kesesuaian dengan nilai-nilai Injil.

Perubahan dalam peran ayah dan ibu sebagai pemimpin dan pengasuh dalam keluarga. Perubahan ini dapat menciptakan ketimpangan peran, fungsi dan tanggung jawab, yang memerlukan keterbukaan, keterlibatan, dan kesepakatan bersama dalam menentukan peran dan fungsi yang seimbang antara ayah dan ibu. Pada masa kini Ibu bisa saja sebagai pencari nafkah dan memiliki penghasilan lebih besar dari Ayah. Dalam menghadapi tantangan ini, keluarga Kristen dapat memperkuat fondasi iman Kristen, membangun relasi yang sehat, serta mendukung peran dan fungsi masing-masing anggota keluarga sesuai dengan kekuatan dan bakat yang dimiliki.

Ada juga peluang yang muncul dari perubahan peran gender dalam keluarga. Perubahan ini dapat membuka ruang untuk memperkuat kemitraan dalam keluarga dan membangun kesempatan yang sama bagi setiap anggota keluarga untuk berkembang dan memberikan sumbangsih yang positif. Firman Tuhan menegaskan bahwa peran dan fungsi Ayah dan ibu adalah mendidik dan mengasuh anak-anak agar berjumpa dengan Tuhan. Sehingga tugas dan tanggung jawab ini tidak bisa dilepaskan oleh siapa pun walau berperan lebih besar sebagai pencari nafkah bagi keluarga. Dengan mengadopsi nilai-nilai kesetaraan serta dukungan terhadap potensi masing-masing anggota keluarga, keluarga Kristen dapat menjadi teladan dalam menciptakan lingkungan keluarga yang sehat dan penuh kasih.

READ  Doa Bukan Sekadar Ritual Tetapi Hubungan Yang Kuat

Dalam komunitas gereja, ayah dan ibu juga dapat mencari dukungan, bimbingan dari konselor atau sumber daya dari komunitas gereja dalam menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang yang muncul dari perubahan peran gender dalam keluarga. Gereja mengadakan pelatihan dan mendidik melalui seminar dan pengajaran, serta memberikan dukungan moral dan spiritual dalam menjembatani perubahan ini dengan kesinambungan nilai-nilai Injil.

Tantangan dan peluang terhadap perubahan peran dan fungsi gender dalam keluarga mempresentasikan tantangan dan peluang bagi ayah dan ibu. Dengan memperkukuh relasi yang sehat, memanfaatkan nilai-nilai kasih dan kesetaraan, serta memanfaatkan dukungan dari komunitas gereja, keluarga dapat menjadi agen perubahan yang positif, membentuk kembali peran dan fungsi mendidik, mengasuh anak agar takut akan Tuhan, sekaligus memperkenalkan Allah kepada anak-anak. dengan demikian tercipta interaksi dalam keluarga dengan kokoh dan seimbang sesuai dengan ajaran Kitab Suci.

Pro Ecclesia Et Patria

Antonius Natan | Dosen STT LETS | Fasilitator Bapa Sepanjang Kehidupan

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*