Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang , …” 1 Korintus 15:10 (TB)
Banyak orang yang mengaku beragama, hidup di atas dasar perilaku yang religius bahkan doktrin yang sehat, namun mati secara relational karena tidak memiliki kasih kepada Allah dan sesama.
Orang beragama jenis ini, selalu berbicara lancang bahwa ia sudah pasti masuk sorga.
Berapa banyak orang beragama, termasuk para pemimpinnya, yang terlalu sering tepuk dada menganggap dirinyalah yang paling layak tinggal di sorga.
Tetapi satu hal yang orang ini lupa, menuju hidup kekal jaminannya hanya dalam Yesus. Tanpa Yesus siapapun binasa!
Dan kekristenan yang alkitabiah dibangun dari pemahaman bahwa hanya karena anugerah Allah ia diselamatkan.
Martin Luther mengatakan, “Kita hanyalah pengemis yang memberitahu pengemis lain di mana mendapatkan roti”.
Maksudnya, pengemis adalah sosok manusia yang hanya bisa hidup dari belas kasihan orang lain.
Sesama pengemis sulit mendapatkan sesuap nasi ataupun sepotong roti.
Gambaran soal pengemis, menunjukkan betapa seseorang yang berdosa hanya dapat belas kasihan dan anugerah dari Kristus berupa roti.
Hatinya dilimpahi sukacita dan ia ingin memberitahu kepada yang lain di dalam Yesus tersedia roti sorga.
Kisah pengemis menunjuk masih adanya solidaritas di antara sesama pengemis.
Jika pengemis masih memiliki kasih untuk tidak hidup secara individualistik, ia akan bergerak memberitahu di mana bisa ditemukan roti. Nah, bagaimana dengan orang beragama yang di atas tadi?
Salam Injili
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Leave a Reply