“Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.” Matius 1:19
Sebelum Yusuf dan Maria menjadi suami isteri, statusnya masih tunangan, ternyata Maria sudah hamil.
Saat Yusuf mengetahui Maria sudah hamil bukanlah perkara yang sederhana.
Banyak hal akan terjadi, misalnya keluarga Yusuf dan masyarakat yang marah, karena suatu aib yang memalukan telah terjadi di Nazaret, atau muncul dugaan bahwa Maria telah dinodai oleh serdadu dari satuan garnisun Romawi yang bermarkas tidak jauh dari pemukiman, yang bukan rahasia lagi sering menjalin hubungan dengan wanita yang mereka sukai, atau Maria bukanlah wanita yang dapat dipercaya?
Dengan berbagai dugaan dan akibat-akibatnya, Yusuf berniat menceraikan Maria secara diam-diam dengan pertimbangan tidak menimbulkan masalah keributan.
Namun, ketika Yusuf sedang mempertimbangkan sikapnya, malaikat Tuhan bicara kepadanya, bahwa kandungan Maria karena Roh Kudus, maka Yusuf pun membatalkan niatnya dan dapat menerima Maria apa adanya.
Betapa sulitnya Maria menjelaskan kepada Yusuf bahwa ia mengandung padahal belum suami isteri, Maria pun tahu akibatnya jika Yusuf dan keluarga, bahkan masyarakat pun tahu ia sudah mengandung sebelum menjadi suami isteri.
Sederet hukuman akan menimpa Maria. Tetapi karena baik Maria maupun Yusuf telah dikunjungi malaikat Tuhan, betapapun sulit, keduanya ikhlas menerimanya.
Maria adalah wanita yang ketika mengalami hal-hal yang sulit, selalu menyimpannya dalam hati, dan Yusuf pun laki-laki yang selalu berusaha menjaga diri agar tidak cemar, dan berbagai niatnya disimpan diam-diam dalam hati.
Ya, Yusuf dan Maria bukan tipe ketika ada masalah dalam hubungan lalu diceritakan kepada siapa saja untuk saling menyakiti.
Hubungan Yusuf dan Maria adalah cerminan dari hubungan keluarga yang berisi percaya dan curiga.
Hubungan suami isteri Kristen, akan selalu dibayangi hal yang Yusuf dan Maria alami, yakni percaya atau curiga.
Terkadang isteri mencurigai suaminya, atau sebaliknya suami mencurigai isterinya. Ya, antara percaya dan curiga adalah bagian warna-warni hubungan suami isteri.
Jika Tuhan Yesus tidak hadir dalam kehidupan suami isteri, isinya hanyalah niat menceraikan pasangannya. Betapa penting suami isteri membangun hubungan kepada Tuhan Yesus.
Ketika suami makin dekat Tuhan Yesus, dan isteri juga semakin dekat pada Tuhan Yesus, maka keduanya akan semakin dekat dan saling percaya.
Salam Injili
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Leave a Reply