Kisah Para Rasul 7:59 PBTB2 “Sementara mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.”
Stefanus adalah martir pertama di Perjanjian Baru yang mati dirajam batu, tentu setelah Yesus mati di kayu salib. Setelah itu sejarah mencatat para murid dan pengikut Yesus mati secara martir dengan cara yang berbeda.
Benar, sejarah misi pemberitaan Injil senantiasa menggoreskan catatan begitu banyak martir Kristus yang melayani dengan setia harus meregangkan nyawanya karena misi pemberitaan Injil yang dilakukan dengan penuh kasih dan keberanian, namun penuh risiko.
Karena itu, pemberitaan Injil dari martir selalu berjalan bersama.
Ketika seorang pemberita Injil pergi dengan kuasa karena Roh Kudus ada padanya, ia datang beritakan Injil kepada suku-suku yang hidup dalam kegelapan, atau ia hadir di suatu komunitas masyarakat yang sangat menentang Yesus, pada waktu itulah ia telah bersiap menjadi martir Kristus.
Sebaliknya, jika ada pemberita Injil yang beritakan Injil ke suatu suku atau masyarakat yang anti nama Yesus lalu mengira misinya akan berjalan mulus dan ia disambut begitu saja tanpa penolakan, sanggatlah keliru.
Puji Tuhan jika seorang pemberita Injil langsung diterima tanpa penolakan, tetapi sejarah tidak mencatat demikian.
Mari renungkan, siapkah memberitakan Injil dan menjadi martir Kristus?
Salam Injili
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Leave a Reply