
Proyek JTB diproyeksikan menjadi sumber energi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri, serta kelistrikan, khususnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Jakarta, legacynews.id – Persiapan gas in (penyaluran gas pertama kali) proyek strategis nasional Jambaran Tiung Biru (JTB) pada Juli 2022 sudah memasuki tahap akhir. Kini, semua peralatan atau instalasi migas di Proyek JTB telah terpasang di lapangan. Tapi, masih ada aspek keselamatan migas yang perlu dipastikan lagi.
JTB adalah proyek strategis nasional. Proyek JTB itu akan menyokong suplai gas untuk industri di Jawa agar dapat berjalan dengan baik. Proyek JTB diproyeksikan menjadi sumber energi untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat dan industri, serta kelistrikan, khususnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
JTB dapat memproduksi raw gas sebesar 315 MMSCFD dan kondensat 2700 bcpd. Selain itu, masih ada potensi tambahan produksi hingga 20 MMSCFD, sehingga terdapat peningkatan produksi penjualan sales gas dari 172 MMSCFD menjadi 192 MMSCFD.
Proyek gas JTB dioperatori PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina. Proyek itu dijadwalkan mulai on stream pada pertengahan tahun ini. Proyek ini memiliki peran strategis karena energi yang akan dihasilkan dari Proyek Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) berpotensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan.
Oleh sebab itu, keberhasilan proyek yang memasuki fase penyelesaian ini ditunggu oleh berbagai pihak, termasuk oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) bentukan Presiden Joko Widodo. Proyek Pengembangan Lapangan Unitisasi Gas JTB merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) sektor energi yang termasuk dalam daftar Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yang ditetapkan Presiden Jokowi melalui Perpres nomor 109 tahun 2020. KPPIP yang ditugaskan untuk mengawal pelaksanaan PSN terus memantau dan mendorong penyelesaian proyek agar dapat rampung dan bermanfaat untuk kepentingan nasional.
“Untuk gas in masih ada sedikit yang perlu diperbaiki, dipastikan safety-nya. Kita tunggu beberapa hari lagi ini dan semoga bisa diselesaikan masalah tersebut untuk kemudian gas in dilakukan,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji dalam kunjungan kerja ke Proyek Jambaran Tiung Biru di Bojonegoro, Jawa Timur, pada 13 Juli 2022.
Gas in merupakan tahap awal pembuktian bahwa equipment dan instalasi terintegrasi dengan baik, serta pelaksanaannya yang tetap memperhatikan keselamatan migas. Setelah gas in berjalan lancar, tahap berikutnya adalah gas on stream.
Leave a Reply