
“Sejak digulirkan ada sebanyak 13,3 juta orang penerima manfaat. Serta 14 juta orang yang mendapatkan bantuan pelatihan kerja, insentif pascapelatihan serta insentif survei senilai Rp3,55 juta per orang,” ujar Andreas.
Sejak digulir pada 2021, Kartu Prakerja telah berkolaborasi dengan puluhan mitra platform digital, baik penyedia pelatihan kerja maupun perbankan serta aplikasi pembayaran digital.
Hasil riset Presisi Indonesia pada November 2021, Kartu Prakerja turut membantu penerimanya dalam meningkatkan pengetahuan soal keuangan.
Sebanyak 80 persen dari peserta Kartu Prakerja baru pertama kali membuka rekening bank dan e-wallet. Selanjutnya 72 persen dari penerima Kartu Prakerja ini menggunakan e-wallet sebagai akun untuk menerima insentif untuk Kartu Prakerja.
Program ini juga berkorelasi dengan peningkatan inklusi keuangan terutama atas kepemilikan e-wallet dan rekening sekitar 22 persen. Kartu Prakerja juga berfungsi sebagai platform penyaluran semi-bansos, dengan kata lain peserta bukan hanya mendapat pelatihan tetapi juga diberikan bantuan tunai.
Ketika ditanyakan soal respons dari delegasi DEWG G20, Andreas menyatakan sejumlah delegasi menyampaikan apresiasinya. Bagi mereka program Kartu Prakerja ini ternyata mampu meningkatkan keterampilan masyarakat sekaligus menjadi bantalan sosial masyarakat.
“Meski sudah ada benchmarking seperti Singapura. Tapi kami adalah program government to people yang menyebarkan manfaat langsung kepada masyarakat. Bagaimana masyarakat dapat langsung menerima Rp2,4 juta ke e-wallet setelah disetujui tanpa harus memakai persyaratan yang rumit atau membutuhkan surat keterangan dari kepala desa,” tutur Andreas.
Saat ini pihak PMO Kartu Prakerja tengah menyiapkan pelatihan gratis bagi sekitar 89 juta pendaftar Kartu Prakerja yang belum menerima manfaat dari program ini. Program tersebut tidak menggunakan APBN namun akan melibatkan para jejaring para mitra Kartu Prakerja serta CSR pelaku usaha. Diharapkan pelatihan ini bisa diakses mulai 2023.
Dukungan serupa bagi pemulihan ekonomi nasional juga dilakoni aplikasi telemedika lokal, Halodoc. Berkat jaringan dokter, fasilitas kesehatan dan apotik di lebih 300 kabupaten/kota, mereka masih mendukung program Isolasi Mandiri bagi pasien Covid-19.
Selama ini, Halodoc menyediakan konsultasi dokter gratis serta bekerja sama dengan BUMN farmasi dalam penyediaan obat-obatan bagi pasien Covid-19.
“Sebagai bagian dari ITF kami mendukung DEWG G20 ini,” ujar Corporate Affairs Irene Subrata.
Saat membuka pameran inovasi digital, Menteri Kominfo Johnny G. Plate menyebut kehadiran produk-produk anggota ITF di sidang keempat DEWG G20 tidak hanya menarik secara visual dan menghibur, tetapi juga menunjukkan berbagai inovasi digital yang telah dicapai sektor swasta di Indonesia.
Tentu saja inovasi tersebut membawa akselerasi transformasi digital melalui penciptaan teknologi dan produk yang mengubah hidup masyarakat.
[indonesia.go.id]
Leave a Reply