
HUT KE-51 PGLII
MULAI BERKETETAPAN TIDAK LAGI MENGGUNAKAN PLASTIK

“TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu“. Kejadian 2:15 (TB)
HUT KE-51 PGLII yang digelar pada hari Selasa, 30 Agustus di Kota Batam-KEPRI, selain melaksanakan Ibadah Syukur juga dilaksanakan Seruan Kebangsaan dan menetapkan Hari The Green Mission (Hari Bumi Yang Hijau), bahwa mulai 30 Agustus 2022 PGLII menyerukan kepada seluruh Anggota dan Pengurus untuk mulai menghindari penggunaan plastik di dalam kegiatan gereja, ibadah, rapat, pelayanan, rumah tangga dan seluruh aktivitasnya, karena hal itu berdampak pada bertambahnya sampah plastik. Sebagaimana diketahui, Indonesia memasuki peringkat ketiga sebagai negara yang menghasilkan sampah plastik terbesar di dunia, 68,8 juta Ton atau 185.753 ton sampah setiap harinya yang dihasilkan oleh 270 juta penduduk.
Kejadian 2:15 seringkali disebut sebagai “Mandat Kebudayaan” mengusahakan dan memelihara bumi tetap baik dan Matius 28:19-20 disebut sebagai “Mandat Pembaharuan”, kedua ayat ini disebut “Mandat Ilahi” bahwa Allah menghendaki segala ciptaan-Nya baik, tidak rusak dan manusianya kembali hidup di dalam gambar Allah, dalam keselamatan oleh Kristus.
PGLII menyadari bahwa “langit dan bumi akan berlalu” (Matius 24:35) namun Mandat Ilahi tidak berubah, PGLII tidak dibenarkan ikut menambah sampah plastik dengan terus menggunakan botol plastik, cup plastik, tas plastik, terutama di dalam kegiatan rumah tangga, pribadi, gereja, rapat-rapat dan pelayanan, sebagai bagian dari tanggung jawab kolektif umat percaya ikut memelihara bumi.
Kiranya, melalui momentum HUT KE-51, 30 Agustus 2022 di Kota Batam, seluruh Anggota Sinode Gereja dan Lembaga, termasuk Pengurus mulai tidak lagi menggunakan plastik, dan menggantikannya dengan semua yang ramah lingkungan. Hal ini ditandai dengan diberikannya secara simbolis biji pohon Baobap termasuk kepada Walikota Batam, Bapak H. Muhammad Rudi, S.E., M.M, yang Mewakili Gubernur KEPRI, Bapak H. Ansar Ahmad, S.E., MM, Anggota DPD, Pimpinan Sinode-Lembaga PGLII dan Pimpinan Gerejawi Aras Nasional.
Diharapkan dalam waktu dekat PGLII, melalui bidang teologi, dapat merumuskan Teologi yang mendorong setiap orang percaya yang telah diselamatkan ikut bertanggung jawab memelihara bumi, tidak melakukan pencemaran udara, tanah, air dan sebagainya. Gereja-gereja patut mengubah perilaku kehidupan keseharian untuk tidak lagi menggunakan plastik yang berdampak pada penambahan sampah plastik, mencemarkan bumi yang baik.
Salam Injili
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Leave a Reply