Kejadian 11:6 (TB) “…. Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana.
Apakah teknologi rancangan Allah atau rancangan manusia? Setelah teknologi digital-AI berkembang pesat nampaknya sedikit sulit untuk menjawabnya. Satu sisi teknologi AI bermanfaat, satu sisi dianggap ancaman bagi manusia.
Namun di Alkitab Allah sendiri telah mengatakan mulai dari sekarang apa pun juga yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana* alias pasti berhasil! Perlu pemikiran dan sikap teologis yang tegas akan hal ini.
Perkembangan Revolusi Industri 4.0, 5.0 dan seterusnya telah melalui lompatan cepat sampai di ChatGPT4/5 (generastive pre-trained transformer) artinya, jika kita membuka Google internet lalu ketik “Yesus” yang tampil adalah deretan “website”.
Tetapi jika ketik “Yesus” di ChatGPT4 melalui aplikasi Open AI (lawannya Google), maka yang tampil di layar adalah “analisis percakapan” yaitu setiap kata yang diterima AI akan dikembangkan “menjadi kesimpulan oleh AI”.
Ketiklah kapan kita akan mati? AI akan memberi pertanyaan “apakah suka olah raga?” “apa yang dimakan?” dan lain-lain, lalu dalam waktu detik AI menjawab kapan kita mati!
Karena itu, jangan heran jika AI dapat menjawab dan merumuskan doktrin teologi hanya dalam hitungan detik. Apapun doktrin yang ditanyakan. Dan kini, khotbah, skripsi, tesis, disertasi dapat dikerjakan AI.
Apakah para teolog dan gereja memiliki jawab atas semua ini?
Salam Injili
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Leave a Reply