

Lagu Dona Dona populer pada tahun 1960, dinyanyikan oleh penyanyi Joan Baez, lahir di Amerika, Ibunya orang Skotlandia, ayahnya Meksiko, sangat populer di Indonesia terutama di film GIE (Soe Hok Gie), 2005.
Lagu ini aslinya ditulis oleh Shalom Segunda dan Aaron Zeitlin, 1941, keturunan Yahudi yang menetap di Amerika.
Ditulis dalam bahasa Yiddi/Yiddish sebuah bahasa Jerman yang dituturkan orang Yahudi di Eropa Timur dengan judul Dana Dana.
Lalu dinyanyikan oleh Arthur Keeves dan Teddi Schwaryz, 1951, dalam bahasa Inggris dengan judul Dona Dona.
Dona Dona memiliki makna seruan bangsa Yahudi yang mengalami pembantaian pada Perang Dunia II, artinya, Adonai Adonai (YHVH)
Terjemahan umum lagu Dona Dona dalam bahasa Indonesia, sebagai berikut:
1. Di gerobak yang sedang pergi menuju ke pasar / Ada anak sapi dengan matanya yang sedih Sedangkan jauh di atasnya ada burung layang-layang / yang melayang cepat di angkasa
2. Berhentilah mengeluh kata petani / Siapa yang menyuruhmu menjadi anak sapi? / Mengapa anda tidak memiliki sayap untuk terbang? / Seperti burung layang-layang yang begitu bangga dan bebas
3. Anak sapi itu mudah diikat dan disembelih, / dan mereka tidak pernah tahu alasannya mengapa, / Tapi siapa pun yang menghargai kebebasan /Bisa menjadi burung layang-layang yang telah belajar terbang
Chorus
Bagaimana angin tertawa / mereka tertawa sekuat tenaga / Tertawa dan tertawa sepanjang hari / Dan setelah malam di musim panas / Dona Dona (Dana..Dana.. / Adonai Adonai Adonai) (10x)
Lagu ini menganalogikan petani yang membawa seekor anak sapi yang dalam perjalanan menuju tempat pembantaian.
Anak sapi yang tidak berdaya itu melihat burung-burung walet terbang dengan bebas di angkasa.
Sang petani berkata siapa suruh ia menjadi anak sapi?.
Syair ini memiliki makna, bangsa Yahudi adalah bangsa yang hidup hanya untuk dijadikan tertawaan bangsa-bangsa lain, terutama Nazi-Hitler, yang membawa bangsa ini ke pembantaian di kamp-kamp kosentrasi untuk dibunuh.
Karena itu kalau bangsa Yahudi ingin hidup bebas, kebebasan itu harus direbut asalkan mau berjuang.
Harapan bangsa Yahudi hanya berseru: “Dona Dona” (artinya Adonai Adonai)
Lagu Dona Dona telah memberi inspirasi kepada bangsa Israel yang memiliki masa lalu yang kelam.
Jika ingin bebas ia harus berjuang dan merebutnya.
Pembantaian di kamp konsentrasi cukup satu kali, Israel bangkit dan berjuang.
Kini menjadi suatu bangsa yang meski kecil tetapi sangat maju dibanding dengan banyak bangsa lainnya di dunia ini.
Pelajaran bagi kita saat mengalami ketakutan, kesulitan, kehancuran berserulah kepada Allah yang menciptakan langit dan bumi, berserulah kepada Tuhan Yesus dan jangan lagi hidup dalam penderitaan.
Jika Anak memerdekakan kita pun benar-benar merdeka.
Salam Injili.
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Leave a Reply