Amsal 18:19 (TB2) “Saudara yang disakiti lebih sulit didekati daripada kota yang kuat, …. “
Saat mulai study di STRIJ, salah satu mata kuliah yang menarik adalah “Interpersonal Relatioship“, yang mempelajari hubungan antar manusia dari perspektif biblical dan antropologi. Misalnya Daud dengan Absalom anaknya, Hana dengan Penina, Yesus dengan para murid, Paulus dengan saudara-saudara se Yahudinya, Sintikhe dengan Euodia, dan lain-lain. Hubungan yang terjalin antar manusia kerap kali mendatangkan hal-hal yang menyakitkan.
Ada dua hal yang menyakitkan.
- Menyakitkan yang membawa rasa sakit mendalam.
- Menyakitkan yang mengubahkan.
Menyakitkan yang membawa rasa sakit, bukan fisik, umumnya datang dari keluarga sendiri atau terdekat, kawan-kawan pelayanan di gereja, rekan bisnis, dan relasi dengan sesama, yang ketika kita sudah bersikap benar dan baik, lalu dikhianati dengan difitnah, dijelek-jelekan atau memberi tuduhan yang tidak benar. Menyakitkan seperti ini hanya mendatangkan lemahnya hubungan bahkan berpotensi hilangnya hubungan yang sudah dekat. Amsal mengatakan, orang seperti ini sulit didekati daripada kota yang kuat, karena menyakitkan yang seperti ini menimbulkan kedukaan.
Sedangkan hal menyakitkan yang mengubahkan, kita kerap mengalami teguran dari sesama atau dari Kristus, misalnya harus mengalami kehilangan bahkan kerugian yang tak terduga. Alkitab menegaskan Allah kadang memberi ganjaran yang keras kepada orang-orang dikasihi-Nya. Seperti bapa kepada anaknya. Teguran dan peristiwa tak terduga terjadi secara mengejutkan, namun semua itu tidak bertujuan untuk menghancurkan melainkan mengubahkan. Allah kerap menbiarkan kita diuji dan alami pencobaan, tetapi dengan tujuan kita semakin bertumbuh, dewasa dan berubah.
Pernahkah kita mengalami dua hal yang menyakitkan? Hanya dengan bersandar penuh pada janji-janji dan pengasihan Kristus kita disanggupkan melewatinya. Namun yang penting, jagalah diri kita sehingga kita bukanlah orang yang justru menimbulkan hal-hal yang menyakitkan kepada orang-orang baik.
Salam Injili,
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketua MAPER PGLII
Majelis Pertimbangan – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia




Leave a Reply