“Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.” Matius 9:35
Ketika 5 Februari 1855, Ottow dan Geissler menginjakkan kakinya di pulau Mansinam, Papua, sejak saat itu Papua dikenal sebagai Tanah Injil.
Papua Tanah Injil sesuai dengan letak wilayah yang teramat istimewa: berada di paling Timur Indonesia; sebagai manusia pertama di Indonesia asli tanpa campuran (BBC, Peneliti Genetika Manusia); wilayah yang terdiri dari laut, gunung, sungai, lembah, hutan, danau; kekayaan burung yang disebut “birds of paradise“; tambang emas; 255 suku dan yang sangat spesial, Papua disebut ” sorga kecil yang jatuh ke bumi“.
Namun Papua Tanah Injil, Tanah Damai, kerap terkoyak oleh “berbagai kepentingan” sehingga “kerap terluka”.
Siapakah yang dapat menolong dan menyembuhkannya?
Orang Papua harus bersatu dan berkata: “Kami melayangkan mata kami ke gunung-gunung, hutan-hutan, sungai-sungai, danau-danau, lembah-lembah… dari manakah datangnya pertolongan bagi kami?
Pertolongan atas kami ialah datang dari Allah yang menciptakan langit dan bumi, gunung, hutan, sungai, lembah, laut, yang menjadikan Papua Tanah Injil, yang telah mengirim Ottow-Geissler!
Maka luka-luka kami hanya dapat disembuhkan oleh Injil Tuhan Yesus. Injil lah penyembuh sempurna bagi kami!”.
Salam Injili
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Leave a Reply