Jakarta, legacynews.id – Dibelahan dunia manapun selalu ada kisah perselingkuhan, dosa seksual sudah dimulai sejak jaman purba. Seakan manusia tak dapat menahan hawa nafsu seksual, sehingga terjadi keretakan rumah tangga. Berbagai alasan bagi para pria dan wanita kenapa mereka melakukan perselingkuhan, mereka bukan pula dari orang-orang biasa. Bisa terjadi yang berselingkuh adalah orang yang memiliki kedudukan tinggi bahkan rohaniawan bisa masuk perangkap perselingkuhan.
Pernikahan merupakan janji suci di hadapan Tuhan yang harus dijaga dengan penuh kesetiaan dan komitmen. Namun, dalam realitas kehidupan, terkadang seseorang dapat terjerumus ke dalam dosa, seperti perselingkuhan, yang dapat menghasilkan konsekuensi yang berat, termasuk kelahiran anak di luar nikah.
Bagi seorang pria yang menemui dirinya dalam situasi seperti ini, ada beberapa langkah penting yang harus diambil agar bisa bertobat dan memperbaiki hubungan dengan Tuhan.
Pertama, seorang pria yang berselingkuh harus mengakui dosa-dosa yang telah dilakukan, baik kepada Tuhan maupun kepada isterinya. Pengakuan ini harus datang dari kerendahan hati dan rasa penyesalan yang tulus, serta diikuti dengan kesediaan untuk memperbaiki segala kesalahan yang telah dilakukan.
Kedua, pria dengan wanita idaman lain perlu bertobat secara tulus dan mendalam. Bertobat bukanlah sekadar penyesalan akan kesalahan, tetapi juga perubahan perilaku yang nyata. Ini termasuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan, meminta pertolongan-Nya untuk bangkit dari dosa, dan mempersembahkan hati dan pikiran untuk dipulihkan. Termasuk minta keberanian dari Tuhan untuk bertindak.
Ketiga, penting bagi pria untuk memperbaiki hubungan dengan pasangan hidupnya. Ini melibatkan komunikasi terbuka, penerimaan atas konsekuensi dari perbuatan yang telah dilakukan, dan kesediaan untuk mengambil tanggung jawab sebagai suami dan ayah dari anak-anak dirumah.
Dari sudut pandang iman Kristen, bertobat berarti mengambil keputusan untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, yang berarti kembali ke jalan yang benar dan memperbaiki hubungan dengan sesama. Pada akhirnya, bertobat bukanlah sekadar pencarian pengampunan, tetapi juga upaya sungguh-sungguh untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip hikmat dan kesetiaan yang diajarkan dalam Alkitab.
Dalam proses ini, dukungan dari komunitas gereja menjadi penting, baik dalam bentuk doa, konseling, maupun akomodasi atas proses pemulihan. Kesaksian dan bimbingan dari sesama saudara seiman dapat memberikan kekuatan dan harapan dalam proses berat ini. Bergabung dalam kelompok sel yang diselenggarakan gereja. Jika memungkinkan bergabung dalam Gerakan Bapa Sepanjang Kehidupan (BSK) untuk mendapatkan mentoring dan teman yang mendampingi.
Persoalan yang ditimbulkan seperti pengasuhan anak, dan nafkah bagi wanita yang harus tetap menjadi tanggung jawab pria. Tentu berbagai kondisi dan situasi menjadi batasan bagaimana harus menyelesaikan situasi rumit ini. Si anak harus tetap bertumbuh dengan pendampingan, agar mengalami hidup yang sehat dan tidak tertolak. Dan sang wanita dapat kembali ke jalan yang benar, harus dibantu untuk hidup sejahtera dan juga mengalami pemulihan.
Akhirnya, melalui usaha dan kesetiaan yang tekun, pria Kristen yang terjerumus ke dalam dosa perselingkuhan dan memiliki anak di luar nikah dapat menemukan pengampunan, pemulihan, dan keselamatan yang datang dari kasih karunia Tuhan. Proses ini mungkin berat dan penuh tantangan, namun dengan Tuhan, segala hal mungkin.
Pro Ecclesia Et Patria
Antonius Natan | Dosen STT LETS | Fasilitator Bapak Sepanjang Kehidupan
Leave a Reply