“Dan aku melihat bahwa segala jerih payah dan segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap yang lain. Ini pun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.” Pengkhotbah 4:4Â
Iri hati adalah suatu perasaan dari manusia yang tidak nampak secara kasat mata, tidak berbentuk dan tidak berwarna.
Pengkhotbah tegas menelanjangi situasi manusia yang berjerih payah dan suatu kecakapan kerja seringkali didasari oleh iri hati kepada orang lain.
Memang tak disangka, dan Pengkhotbah benar, ada orang yang kerja keras tanpa lelah ternyata didasari motivasi iri hati kepada orang lain.
Dalam pelayanan hal iri hati kerap subur terjadi di antara pelayan Kristus.
Irihati seperti ini sangat negatif.
Jika melihat seseorang yang kerja keras tanpa lelah, banyak orang akan menilai ia seorang rajin.
Tetapi siapakah yang tahu jika orang itu bekerja dengan berjerih payah agar bisa memiliki jabatan, ingin seperti orang-orang tertentu yang dianggap sudah berhasil? Kerja keras untuk tujuan sendiri!
Ingat di dalam gereja pun, seseorang bisa dibuat bahan gosip, dicela, bukan karena orang tersebut buruk kerja dan sifatnya, tetapi karena orang tertentu iri hati.
Jangan heran jika melihat seseorang dianggap berhasil, pada sisi lain muncul orang-orang lain yang malah iri hati, dan karen iri hati menjadi giat dan berjerih payah bekerja.
Berhati-hatilah dengan rasa iri hati yang kerap membuat seseorang menjadi cakap dalam pekerjaan.
Mulailah membangun diri dalam hubungan dengan Kristus dan Roh Kudus, agar iri hati diubah menjadi baik hati.
Marilah bekerja karena manusia dirancang Allah sebagai mahluk bekerja.
Tak perlu iri hati dengan keberhasilan orang lain, pemimpin lain, gereja lain, sadarkanlah diri sendiri, bahwa iri hati adalah penyakit yang selalu merampas sukacita dan keikhlasan dalam diri sendiri.
Jika berjerih payah dan cakap dalam bekerja, biarlah itu untuk hormat dan kemuliaan bagi nama Tuhan Yesus dan bukan karena iri hati.
Karena tiap-tiap orang harus hidup sesuai ukuran dari Kristus. Iri hati adalah kesia-sian!
Salam Injili
Pdt. DR. Ronny Mandang, MTh.
Ketum PGLII – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia
Leave a Reply